Minggu, 26 September 2010

Pesona Budaya "Kota Pegunungan"

“Kota Pegunungan” begitulah julukan yang diberikan untuk Wonosobo.
 Wonosobo itu berasal dari dua kata,ada yang tau??
 “WONO” yang artinya hutan dan “SOBO” yang artinya mengunjungi.
 Jadi, Wonosobo berarti sebuah kawasan hutan yang bergunung-gunung dan memiliki keunikan serta keindahan alam yang mampu menarik minat orang untuk mengunjungi.
Woooo.. arti namanya aja bagus, gimana tempatnya….
Ya,mengagumi dan menikmati keindahan alam pegunungan memang tidak pernah membosankan.
Dieng yang eksotis, lenggak-lenggok Tari Lengger yang memikat hati,wisata Tambi yang menyenangkan, dan keunikan ‘Anak Gembel’ adalah sebuah daya tarik dengan 2 nuansa yang saling melengkapi, alam yang indah dan nilai budaya yang kuat. Benar bukan?
Ok guys, kita kupas satu per satu ya….
mungkin gag menarik tapi cukup buat pengetahuan kalian.. amiin J
seenggaknya kita ngerti sekelumit tentang kota dimana kita berdiri ini. Hmmmmm

Dieng


Nihh, tempat yang secara administratif terbagi jadi dua kawasan ::
            1. Dieng Timur (Kabupaten Wonosobo)
2. Dieng Barat (Kabupaten Banjarnegara)
Dieng juga punya arti nama sendiri lhooooo…
Dieng berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “Di” artinya tempat tinggi atau gunung dan “Hyang” yang berarti kayangan.
Bisa diartikan kalau Dieng adalah daerah pegunungan tempat dimana para dewa bersemayam..
Waaaa, tapi bukan berarti masyarakatnya nyembah dewa.. (mungkin ada )
Tetapi sebagian besar penduduk Kawasan Dataran Tinggi Dieng sendiri terdiri dari Suku Jawa Pegunungan yang pada umumnya itu menganut agama Islam yang patuh dan taat..
Semoga aja yang taat gag cuma masyarakat Dieng yaaa. Amiinnn..
Kawasan ini (dalam hal ini Dieng Timur) merupakan kawasan wisata yang menyajikan perpaduan sumber daya alam; terutama iklim yang sejuk, pemandangan indah, fenomena alam yang menakjubkan, dan ketenangan, serta sumber daya budaya seperti peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakat..
Dari kehidupan masyarakat ini bisa ngasih peluang buat wisatawan untuk melakukan berbagai kegiatan wisata maupun rekreasi.. Setidaknya masyarakat secara tidak langsung menyambut dengan salam hangat bagi para pengunjung.
Kalau kita lihat dari sisi ekonominya, dengan meningkatnya tingkat kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan asing  di Dieng, maka pada umumnya penduduk sekitar mendapat keuntungan/penghasilan tambahan dari hasil pertanian ataupun bekerja pada perusahaan yang melayani kegiatan wisatawan.

Cukup buat pengenalan secara umum dari Dieng itu sendiri yaa,
sekarang kita lanjut ke tempat wisatanyaa.. 

[Tempat Wisata]



Meski Wonosbo hanya sebuah kota kecil yang belum tentu dikenal setiap orang, namunn jangan salah sangka dulu…Pariwisata di kota ini boleh kita adu dengan kota lain..Obyek wisata ini ada yang berada di Kawasan Dataran Tinggi Dieng dan Kawasan Wisata Lembah Dieng..
Ini nih, macam jagoan wisatanya Wonosobo ::

Air Terjun Sikarim


Air terjun ini terletak di desa Mlandi Kecamatan Garung 20 km sebelah utara Wonosobo.
Memiliki ketinggian 80 m dengan latar belakang bukit yang menjulang dan banyak ditumbuhi tanaman langka dengan pemandangan indah  di sekelilingnya..

Kawah Si Kidang


Merupakan kawah vulkanis aktif di Dieng Plateau yang mengandung sulfur. Tempatnya berpindah-pindah melompat-lompat seperti kijang hingga disebut Kawah Sikidang.

Candi Dieng


Di tengah-tangah dataran tinggi Dieng dahulu terdapat tempat pemujaan dan asrama pendidikan Hindu tertua di Indonesia. Sebagai bangunan suci tersebut sampai sekarang dapat kita saksikan dengan adanya candi beserta puing-puing bekas Vihara. Dari obyek yang dapat kita saksikan saat ini terdapat 8 buah candi yaitu Banowati, Puntadewa, Arjuna, Sembodro, Srikandi, Gatotkaca dan Bima.

Dieng Plateau Theatre


Pusat interpretasi potensi alam dan budaya Kawasan Dataran Tinggi Dieng yang diberi naman DPT dibangun atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah. Diharapkan wahana wisata tersebut dapat menjadi magnit yang kuat untuk mengembangkan pariwisata Jawa Tengah. DPT dilengkapi sarana audio visual dan film tentang Dieng Plateau serta aktifitas vulkanik Gunung Dieng. DPT berada di lereng bukit Sikendil Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.

Telaga Menjer


Merupakan telaga alam yang terluas di Kabupaten Wonosbo, bverada pada ketinggian 1300 m di atas permukaan air laut dengan luas 70 Ha dan kedalaman air mencapai 50m. Telaga menjer terletak di desa Maron Kecamatan Garung, 12 km sebelah utara Kabupaten Wonosobo. Di samping funsi utama untuk pembangkit listrik tenaga air dan obyek wisata, dimanfaatkan juga untuk sarana outward bound management.

Telaga Cebong dan Bukit Sikunir


Telaga Cebong dan Bukit Sikunir terketak di Desa Sembungan Kecamatan Kejajar yang merupakan desa tertinggi di pulau Jawa. Pemandangan matahari terbit yang sangat indah dan spektakuler dapat dinikmati diatas bukit Sikunir.

Telaga Warna dan Telaga Pengilon


Telaga yang sangat indah yang memantulkan aneka warna hingga dinamakan Telaga Warna dan disampingnya terdapat telaga lain yang disebut Telaga Pengilon yang berkilau seperti cermin.

Goa Jaran, Semar, Sumur


Di antara telaga Warna dan Pengilon terdapat beberapa goa antara lain: Goa Semar yang memiliki panjang 4m dangan dinding batu dan biasa dipergunakan untuk meditasi, goa yang lain yaitu Goa Sumur dan Goa Jaran. Di dalam Goa Sumur ini terdapat sumber air suci yang disebut “Tirta Prawitasari” dan dilokasi inilah umat Hindu sering mengadakan upacara ritual yang disebut Muspe/Mabakti. 

Tuk Bima Lukar


Adalah sebuah mata air pancuran yang keluar dari batu purba,menurut cerita nama Bimolukar dimaksudkan sebagai tempat dimana Sang Bima Sena Melukar (melepas) pakaian untuk disucikan.Mat a air sungai Serayu ini diyakini sebagai mata air yang biasa menjadi awet muda  setelah seseorang mempunyai muka disana.

Gardu Pandang Tieng


Dalam perjalanan menuju Dataran Tinggi Dieng, sejenak kita dapat melepas lelah di Gardu Pandang Tieng, dengan ketinggian 1700m diatas permukaan laut, dari atas gardu pandang dapat menikmati pemandangan yang sangat indah dan di pagi hari dapat kita saksikan pemandangan spektakuler, matahari terbit dengan cahaya keemasan atau disebut dengan “Golden Sun Rise” dan matahari terbit yang kedua dengan cahaya keperak-perakan “Silver Sun Rise” di komplek Candi Arjuna.

Kebun Karang gantung, Watu Tedeng, & Rafting Sport


Kebun Karang Gantung terletak di Kelurahan Selomerto ± 6 km sebelah selatan kota Wonosobo. Kebun Karang Gantung adalah kebun bambu yang cukup luas dengan latar belakang batu tua yang sangat unik dan yang dikenal Watu Tedeng. Merupakan tebing batu sepanjang ± 450 m dengan ketinggian ± 25 m. Kecuali itu terdapat 3 guci yang sering digunakan orang untuk meditasi. Gua yang terletak paling atasuntuk mereka yang ingin sakti. Gua yang kedua9tengah0 untuk menginginkan jabatan tertentu. Gua ketiga (pojok sebelah barat) untuk mereka yang menginginkan kekayaan. Itulah cerita ketiga tersebut untuk kebenarannya. Wallahu’alam. Di sisi watu tedeng mengalir sungai Sigaluh yang cukup besar dengan arus yang begitu cepat juga batu-batu sela yang cukup menantang. Dari sini arung jeram diawali dan berakhir di sungai Serayu. 

Waduk Wadaslintang


Waduk Wadaslintang terletak di dua wilayah yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Kebumen. Fungsi utama sebagai pembangkit listrik tenaga air, industri perikanan, dan irigasi pertanian. Di waduk Wadaslintang tidak hanya ikan, sesekali muncul reptil sejenis biawak di permukaan air waduk yang jernih. Keindahan waduk dapat dinikmati melalui gardu pandang di atas bukit batu. Di sekitar waduk Wadaslintang juga terdapat obyek wisata yang lain,Kalianget Somagede, tempat meditasi Indrokilo dan Curug Winong.

Agro Wisata Tambi Tanjungsari


Terhampar luas di lereng Gunung Sindoro dengan ketinggian lebih dari 1200-2000 m daiatas permukaan laut. Suhu udara antara 15-24 celcius. PT Tambi mengelola beberapa perkebunan teh antara lain Bedakah, Tanjungsari dan Tambi dengan luas keseluruhan 829Ha yang dilengkapi fasilitas agrowisata antara lain Kebun dan Pabrik Teh, Pondok Wisata, Kolam Pemancingan, Lapangan Tenis, Taman Bermain serta sarana outward bound management.

Yaaa,banyak kan wisata alam yang menakjubkann di kota ini,,menarik juga untuk dikunjungi..
Waaaaaa hebat kan nii..

Kita jadi generasi muda, harus bisa mempromosikan wisata alam ini kepada siapapun,jadi gag cuma semata menjatuhkan tugas itu kepada  DIPARBUD Wonosobo aja, tetapi kita dapat ikut berpartisipasi dalam pengembangan potensi wisata di kota Wonosbo..


[Tradisi, budaya dan kesenian tradisional]
Hmm….
Berbicara tentang suatu daerah tanpa menguak nilai kebudayaannya terasa kurang lengkapp..
Apalagi dlam titik kecil juga ngomongin Dieng, yang notabene Dieng adalah sebuah kawasan yang menakjubkan dan kaya akan beragam keunikan budaya..
Maka dari itu sempatkan diri kita untuk mengetahui lebih jauh tentang hal ini yaaaaa…
Well, I will inform you about Wonosobo culture..

1.       Ruwatan Gembel


Merupakan tradisi yang hidup disekitar Kec. Kejajar,17 Km sebelah kota Wonosobo.Di daerah ini banyak anak kecil yang berambut gembel yang dianggap “balak”dan harus diruwat melalui upacara tradisi “Ruwatan”.Upacara dilaksanakan setelah anak mengajukan permintaan langsung atau jejaluk (Bahasa Jawa) kepada orang tuanya.Anehnya bila upacara tradisi ruwatan bagi anak gembel tidak dilaksanakan atas permintaannya sendiri,maka sekalipun sudah dicukur akan tumbuh kembali.

2.       Tenongan Suran


Upacara memperingati Hari jadi dusun Gianti Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto pada bulan Syura dilaksanakan dengan Merdi Desa yang disertai upacara Tenongan kemudian dilanjutkan Pagelaran Seni Tradisional semalam suntuk.Dusun Gianti terkenal dengan sebutan dusun Wisata di Kabupaten Wonosobo.

3.       Hari Jadi Wonosobo


Hari jadi Wonosobo jatuh pada setiap tanggal 24 Juli.Pada tanggal tersebut diselenggarakan berbagai atraksi budaya oleh segenap lapisan masyarakat antara lain prosesi kirab har jadi Wonosobo,berbagai pentas keseniaan tradisional,bebagai lomba seni,festival balon tradisional,ruwatan dan sebagainnya.

4.       Tari Lengger


Bagi turis asing yang berlibur ke Wonosobo kurang pas rasanya bila tidak menyaksikan chemistry tari lengger dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.Tari lengger,berasal dari kata “Le” yang artinnya panggilan untuk anak laki-laki dan “Ger” yang membuat geger atau gaduh.Awalnya tari ini dibawakan oleh seseorang anak laki-laki yang dirias seperti wanita,tetapi seiring berjalannya waktu untuk menambah daya tarik wisatawan, tari ini dibawakan oleh wanita yang menggunakan topenghingga akhirnya lebih terkenal dengan sebutan lengger Topeng.

[Panganan dan cinderamata]
Setelah kita kupas mengenai pesona wisata alam dan wisata budaya kota Wonosobo, nggak ada salahnya kita meluangkan sedikit tempat untuk mencantumkan panganan dan cinderamata ala Wonosobo.
Tidak hanya terkenal dengan alam pegunungannya, Wonosobo juga menampilkan sisi lainnya yang menarik.. Industri rumah tangga mampu tampil mendukung perkembangan wisata kota ini. Hasil alam yang tersedia mampu diolah menjadi makanan maupun barang yang punya nilai jual tanpa meninggalkan ciri khas budaya setempat.  Kenyataannya produk lokal Wonosobo cukup digemari dan diminati di banyak tempatt…
Wooow, patut diacungi jempol nihh.. give applause ..
 plok..plok…plok…

Rasanya tidak pas berbicara mengenai makanan di Wonosobo tanpa membahas
1.        Carica dan Jamur, yang merupakan bahan baku utama beberapa produk makanan. Wonosobo selama ini terkenal sebagai salah satu daerah penghasil jamur, tetapi sejak terjadi krisis ekonomi 1998, produksi jamur di daerah ini menjadi terbengkalai, yang diikuti dengan tutupnya pabrik jamur terbesar yang ada. Sedangkan Carica adalah buah yang berbentuk seperti papaya yang hanya tumbuh di Dieng, katanyaaaa..Jamur itu dijual dalam bentuk kripik jamur dan Carica  dalam bentuk semacam cocktail.

2.       Mie Ongklok dan Tempe kemul,yang termasuk makanan khas Wonosobo. Mie ongklok berupa mi rebus yang dibuat dengan racikan khusus menggunakan kol, daun kucai, dan kuah yang disebut loh. Paling pas disajikan hangat bersama sate  sapi, tempe kemul, serta keripik tahu.Beberapa pedagang mi ongklok yang terkenal adalah mi ongklok Longkrang, mi ongklok Pak Muhadi (depan Rumah Makan Wana Boga). Sedangkan tempe kemul adalah makanan ringan yang terbuat dari tempe yang digoreng dengan dibalut gandum. Kemul dalam bahasa Jawa berarti selimut. Makanan ini umumnya disuguhkan dalam keadaan panas. Di beberapa daerah, tempe kemul dikenal dengan istilah tempe mendoan, hanya saja kalau mendoan umumnya dimasak dalam keadaan setengah matang. Di Wonosobo, tempe kemul banyak dijual di kaki lima, seperti misalnya bakso atau mi ongklok tetapi kadang-kadang juga dijual tersendiri. Makanan ini sangat digemari masyarakat Wonosobo termasuk juga turis, baik mancanegara atau domestik.

 Ayo cicipin yang belum pernahh . murah kok ..
Selain panganan , Wonosobo juga terkenal dengan handycraft nya..

ΓΌ  ukiran botol dan topeng Wonosobo sudah mendapatkan tempat di hati penggemarnya. Desa Sambek adalah pusatnya ukiran botol Wonosobo. Ukiran botol ini bermacam variasi bentuk dan warna yang dapat disesuaikan dengan keinginan peminatnya. Ukiran botol telah merambah pasar Jakarta, Bali, Yogyakarta hingga ke mancanegara, tapi dengan harga yang telah melambung tentunya. Sedangkan ukiran topeng Wonosobo merupakan bagian penting dalam ritual tari Lengger. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, ukiran topeng telah menjadi cinderamata special bagi mereka penikmat Tari Lengger. Desa Giyanti yang terletak di perbatasan Wonosobo dan Temanggung merupakan pusatnya kerajinan topeng Lengger. Harganya variasi tergantung ukuran dan tingkat kesulitan ukirannyaa..

nahh, akhirnya slese juga ni tentang wisata Wonosbo .. cukup menarik kan untuk kita ketahui apalagi kita kunjungii.. kita sebagai generasi muda harus bisa memperindah tempat2 tersebut sehingga dapat menambah daya tarik pengunjung, harus bisa menjaga kelestariannya..kita juga harus bisa memamerkan kerajinan tangan Wonosobo dan makanan khasnyaa… semua tidak akan terwujud tanpa ada uluran tangan baik kita untuk menjaganya.. JJJ